Senin, 02 Mei 2011

bagaimana mengetahui kategori murid dengan kesulitan belajar ? ? ?


ternyata ada beberapa macam anak yang digolongkan kategori murid dengan kesulitan belajar. banyak sekali orang tua yang tidak mengetehui sebenarnya anak sulit dalam menerima pelajaran karena apa? tapi mereka tidak ingin tahu bahkan mereka lebih menyudutkan si anak dengan kata " bodoh ". seharusnya kejadian tersebut bukan disalahkan sepenuhnya dengan si anak,tapi harus ada tindakan orang tua untuk mencari tahu atau memperoleh cara agar si anak dapat menerima pelajaran dengan mudah. 
saran valet dalam buku sukadji ( yang dikutip oleh johnson dan morasky 1980 ) berupa daftar tujuh karak teristik yang ditemui pada anak dengan kesulitan belajar. kesulitan belajar tersebut diartikan sebagai hambatan anak dalam belajar :
  1. mempunyai sejarah kegagalan akademik berulang kali. pola kegagalan dalam mencapai prestasi belajar ini,yang terjadi berulang-ulang,tampaknya memantapkan harapan untuk gagal sehingga melemahkan usaha.
  2. hambatan fisik/tubuh maupun lingkungan berinteraksi dengan kesulitan belajar. adanya kelainan fisik,misalnya penglihatan yang kurang jelas atau pendengaran yang terganggu berkembang menjadi kesulitan belajar yang jauh di luar jangkauan kesulitan fisik asal mulanya.
  3. kelainan motivasional. kegagalan berulang,penolakan oleh guru dan teman-teman sebaya,tidak adanya pengukuhan ( reinforcement ) semua ini atau pun sendiri-sendiri cenderung merendahkan mutu tindakan,mengurangi minat untuk belajar dan umumnya merendahkan motivasi atau memindahkan motivasi ke kegiatan lain.
  4. kecemasan yang semar-semar ,mirip kecemasan yang mengambang. kegagalan yang berulang kali yang mengembangkan harapan akan gagal dalam bidang akademik,dapat menular ke bidang-bidang pengalaman lainnya. jadi,adanya antisipasi terhadap kegagalan yang segera datang,yang tidak pasti dalam hal apa,menimbulkan kegelisahan ketidaknyamanan,dan semacam keinginan mengundurkan diri,misalnya dalam bentuk melamun atau tidak memperhatikan.
  5. perilaku yang berubah-ubah dalam arti tidak konsisten dan tidak dapat di duga. rapot hasil belajar anak -anak dengan kesulitan belajar cenderung tidak konstan.
  6. kesulitan belajar dapat timbul karena pemberian label kepada anak berdasarkan informasi yang kurang lengkap. 
  7. pendidikan dan pola asuhan yang di dapat tidak memadai. terdapat anak-anak yang tipe,mutu,penguasaan dan urutan pengalaman belajarnya tidak mendukung proses belajar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar