Rabu, 18 Mei 2011

Kendala Guru dalam Mengajar Drama di SMA N 1 Lubuk Pakam

Anggota Kelompok :
Juannita Sari Br. Tarigan   (10-019)
Dhita Sundary Dalimunthe (10-009)
Stephen Cuaca                 (10-077)


Topik : Dinamika Mengajar Pada Guru Profesional
Judul : Kendala Guru Dalam Mengajar Drama di SMA N 1 Lubuk Pakam


1.   Perencanaan
      1.1   Pendahuluan
Tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan ini bukan hanya tugas para praktisi pendidikan yang pada umumnya seperti guru dan dosen, akan tetapi khususnya juga tugas dari ahli tentang perilaku dan proses mental seperti para ahasiswa dan dosen psikologi pendidikan. Hal ini menjadi penting bagi penggiat psikologi pendidikan karena salah satu kajian dan analisis psikologi pendidikan terkait akan perilaku dan proses mental para pengajar.
Hal ini dapat dilihat relevansinya dengan fenomena aktual yang ada, seperti para guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengajarkan drama kepada murid-muridnya di SMA N 1 Lubuk Pakam mengalami beberapa kendala. Akibatnya teori-teori yang menyangkut drama tidak tersampaikan dengan baik.
Menurut dugaan kami ini terjadi karena para guru kurang fleksibel dan kurag inovatif dalam menerapkan strategi mengajar. Hal ini senada dengan pendapat J. W. Santrock yang menyatakan bahwa dalam mengajar yang efektif guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi yang harus diaplikasikan secara fleksibel.[i]
Berdasarkan hal di atas, maka kami merasa tertarik mengangkat suatu penelitian dengan topik “Dinamika Mengajar Pada Guru Profesional” dengan menetapkan judul “Kendala Guru Dalam Mengajar Drama di SMA N 1 Lubuk Pakam”.
1.2    Landasan Teori
Dalam penelitian ilmiah, landasan teori sangat dibutuhkan dalam penulisan, sebab landasan teori dapat dijadikan landasan berfikir secara logis terhadap perumusan masalah yang diajukan.
Dalam membahas hal ini, maka kami akan memaparkan mengenai mengajar sebagai berikut :
Mengajar menurut  Nasution dalam Muhibbin adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.[ii]
Sementara Sudjana mengatakan bahwa mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, menggorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.[iii]
Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif didalam kelas yang lazim diseut proses belajar-mengajar.
Guru juga bertugas sebagai administrator, evaluator, konselor dan lain-lain sesuai dengan pendapat B. Suryosubroto mengenai sepuluh kompetensi yang harus dimiliki guru.
Adapun sepuluh kompetensi guru yang dimaksud, meliputi :[i]
1.   Menguasai bahan, meliputi :
a. menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah
      b. menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi
2.   Mengelola program belajar mengajar, meliputi :
a. merumuskan tujuan instruksional
b. mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional
    yang tepat
c. melaksanakan program belajar mengajar
d. mengenal kemampuan anak didik
3.   Mengelola kelas, meliputi :
a. mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran
b. menciptakan iklim belajar mengaja yang serasi
4.   Penggunaan media atau sumber, meliputi :
a. mengenal, memilih dan menggunakan media
b. membuat alat bantu pelajaran yang sederhana
c. menggunakan perpustakaan dalam proses belajar
    mengajar
d. menggunakan micro teacing untuk unit program
    pengenalan lapangan
5.   Menguasai landasan-landasan pendidikan
6.   Mengelola interasi-interaksi beajar mengajar
7.   Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran
8.   Mengenal fungsi layanan dan bimbingan serta penyuluhan di sekolah,  meliputi :
a. mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan
    penyuluhan
b. menyelenggarakan layanan dan bimbingan serta
    penyuluhan
9.   Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna
      keperluan pengajaran.
Kompetensi profesional diatas merupakan profil kemampuan dasar yang harus dimiliki guru. Hal diatas senada dengan J. W. Santrock, hanya saja Ia mengklasifikasikan kompetensi yang harus dimiliki guru menjadi 2, yaitu :
1. Harus menguasai beragam perspektif dan strategi
2. Harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel.
Berdasarkan uraian diatas maka guru dalam mengajar harus bisa mengatur dan mengkordinasi para peserta didik melakukan proses belajar dimana agar guru dapat melakukannya Ia harus memiliki kempetensi seperti tersebut diatas.
Menyadari hal tersebut diatas, kami merasa perlu merumuskan penelitian ini dengan menuangkannya kedalam bentuk pertanyaan, seperti :
Kompetensi apa saja yang menjadi kendala dala mengajarkan drama oleh guru SMA N 1 Lubuk Pakam beserta cara mengatasi kendala tersebut.
1.3    Alat atau Bahan
Alat atau bahan yang kami gunakan dalam penelitian, yaitu :
a. Kuisioner atau lembar angket
Kuisioner atau lembar angket digunakan sebagai bahan utama dalam pelaksanaan survey.
b. Alat tulis
Alat tulis seperti pulpen digunakan untuk menjawab kuisioner atau lembar
                    angket yang dibagikan ke objek penelitian
c. Kamera
Kamera digunakan untuk dokumentasi yang bertujuan menjadi alat bukti
                   dalam pelaksanaan proyek ini.
1.4    Analisis data
Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru SMA N 1 Lubuk Pakam maka data-data yang diperoleh diorganisasikan terlebih dahulu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Dari lembar angket peneliti menganalisis kendala yang
    dihadapi guru dalam mengajarkan drama
               b. Menarik kesimpulan
1.5    Objek atau Subjek
Yang menjadi objek penelitian adalah kendala dalam mengajar drama sedangkan yang dijadikan subjek penelitian adalah guru Bahasa dan SastraIndonesia SMA N 1 Lubuk Pakam yang berjumlah 5 orang.
1.6    Jadwal Pelaksanaan
No.
Kegiatan
Bulan
April
Mei
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
Mg 1
Mg 2
Mg 3
1.
Perencanaan Topik dan Judul
Senin, 4 April at. 12. 00 Wib






2.
Pendahuluan Pembuatan dan Landasan Teori

Rabu, 13 April 2011 at. 11. 30





3.
Pembuatan Kuisioner atau Lembar Angket

Kamis, 14 April 2011 at. 14. 00 Wib





4.
Pembuatan Surat Izin Fakultas untuk Melakukan Survey ke sekolah



Kamis, 28 April 2011 at. 10. 00 Wib



5
Menyerahkan SuratIzin Fakultas Kepada Pihak Sekolah




 Senin,2 Mei 2011 at. 12. 15 Wib


6.
Pelaksanaan Kegiatan
Tiba di SMA N 1 Lubuk Pakam





Kamis, 12 Mei at. 09. 00 Wib

7.
Melapor ke kantor Tata Usaha





at. 09. 15 Wib

8.
Menuju Ruang data dan Kelas yaitu Tempat dimana Guru Bahasa dan SastraIndonesia Telah menunggu kedatangan kami





at. 10. 00 Wib

9.
Perkenalan dan maksud kunjungan sambil mengambil Dokumentasi





at. 10. 10 Wib

10.
Pembagian Kuisioner atau Lembar Angket dan Dokumentasi





at. 10. 15 Wib

11.
Pengumpumpulan Kuisioner atau Lembar Angket dan Dokumentasi





at. 10. 35 Wib

12.
Penutupan, Ucapan terima kasih dan Pemberian Reward





at. 10. 45 Wib

13.
Permohonan Izin Pulang ke Kantor Tata Usaha





at. 11. 00 Wib

14.
Pulang dari SMA N 1 Lubuk Pakam





at. 11. 15 Wib

15.
Evaluasi Data dan Pengambilan Kesimpulan Survey





Jumat 13 Mei 2011 at. 10. 00 Wib

16.
Penyelesaian Poster






Senin, 16 Mei 2011 at. 10. 00 Wib

    1.7    Kalkulasi Biaya
                         Perkiraan jumlah biaya yang kami rincikan sebagai berikut :
               - Kuisioner atau lembar angket yang berjumlah 7 lembar :   Rp.   35.000,-
               - Pulpen yang disediakan untuk guru dalam
                  mengisi Kuisioner atau lembar angket :                            Rp.  15. 000,-
               - Reward berupa :
                  7 buah gelas:                                                                   Rp. 120. 000,-
                  1 buah plakat penghargaan :                                            Rp.   60. 000,-
               - Bahan bakar selama melakukan penelitian :                      Rp.   50.000,-+
                            Total biaya                                                         Rp. 280. 000,-
2.   Pelaksanaan
2.1    Uraian Detail dan Sistematis Pelaksanaan Kegiatan
Tugas mini proyek ini kami awali dengan melakukan pemilihan topik dan judul pada minggu pertama di bulan April yaitu Senin, 4 April 2011 setelah kami memperoleh topik dan judul, kami lanjutkan dengan membuat pendahuluan dan landasan teori. Kami terlibat perdebatan yang amat serius untuk menentukan alat apa yang akan digunakan untuk membuat tugas mini proyek ini dan pada akhirnya pada tanggal 14 April 2011 kami sampai pada sebuah keputusan bahwa alat yang akan digunakan adalah kuisioner atau lembar angket. Selanjutnya surat izin survey dari fakultas yang kami ajukan pembuatannya pada tanggal 28 April 2011 selesai pembuatannya pada tanggal 2 Mei 2011 dan di serahkan kesekolah tempat kelompok kami melakukan survey pada hari itu pula. Tak menunggu waktu terlalu lama, kami di telepon oleh pihak sekolah bahwa pada hari kamis tanggal 12 Mei 2011 kami dapat melakkan survey di SMA N 1 Lubuk Pakam.
Hari yang dinanti pun tiba, tepatnya kamis tanggal 12 Mei 2011 pukul 09.00 wib kami sampai di SMA N 1 Lubuk Pakam dan selanjutnya menghadap ke ruang tata usaha untuk melapor. Bersama dengan Ibu Jamiatun kami menuju ruang data. Diruang inilah sebagian guru Bahasa dan Sastra Indonesia telah menanti kami dan ada sebagian lagi yang berada di kelas karena sedang melakukan proses belajar-mengarkan .
Sesampainya di ruang data SMA N 1 Lubuk Pakam kami langsung meperkenalkan diri serta memberitahu maksud dan tujuan kami kepada para guru. Setelah proses tersebut tepat pada pukul 10.15 wib kami membagikan kuisioner atau lembar angket kepada para guru. 20 menit kemudian para guru selesai mengisi kuisioner atau lembar angket yang kami sediakan dan kami mengumpulkan kembali kuisioner atau lembar angket tersebut setelah sebelumnya dalam proses pengisian kuisioner atau lembar angket kami melakukan dokumentasi. Setelah selesai kami berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada para guru serta memberi reward kepada para guru dan kepada Kepala Sekolah. Sebelum kami kembali dari SMA N 1 Lubuk Pakam kami melapor kembali ke kantor tata usaha untuk meminta izin pulang. Keesokan harinya, data yang terkumpul kami analisis dan ternyata kami memperoleh hasil yang memuaskan dari penelitian tersebut sehingga dapat disusun kesimpulan penilitian dari tugas mini proyek ini.
3.   Pelaporan dan Evaluasi
      3.1    Uraian Hasil Dari Data
Berdasarkan kuisioner atau lebar angket yang telah dijawab oleh responden maka akan kami uraikan data yang kami peroleh dari responden sebagai berikut :
1. Sebelum mengajar membuat persiapan tertulis dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia sebelum mengajar membuat persiapan tertulis dan hanya 1 orang guru saja yang kadang-kadang sebelum mengajar membuat persiapan tertulis.
2.  Menggunakan alat peraga dalam kegiatan belajar dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam kegiatan belajar dan hanya 1 orang guru saja yang selalu menggunakan alat peraga dalam kegiatan belajar.
3.  Memanfaatkan lingkungan sekitar dalam mengajar dari hasil pengolahan data yang kami peroleh bahwa 3 orang guru Bahasa dan Sastra Indonesia selalu memanfaatkan lingkungan sekitar dalam mengajar dan 2 orang guru lagi hanya kadang-kadang memanfaatkan lingkungan sekitar dalam mengajar.
4.  Dalam mengajarkan drama melakukan pelacakan pendahuluan dari hasil pengolahan data yang kami peroleh bahwa semua guru Bahasa dan SastraIndonesia yang menjadi responden dalam mengajarkan drama tidak melakukan pelacakan pendahuluan.
5.   Mengajarkan drama melakukan penentuan sikap praktis dari hasil
      pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan SastraIndonesia tidak mengajarkan drama melakukan penentuan sikap praktis dan hanya 1 orang guru yang mengajarkan drama melakukan penentuan sikap praktis.
6.  Dalam mengajarkan drama membuat kegiatan diskusi dari hasil pengolahan data yang kami peroleh bahwa 3 orang guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengajarkan drama tidak membuat kegiatan diskusi dan hanya 2 orang guru dalam mengajarkan drama membuat kegiatan diskusi.
7.   Mengajarkan drama melakukan kegiatan praktek dari hasil pengolahan data yang kami peroleh bahwa semua guru Bahasa dan Sastra Indonesiamengajarkan drama melakukan kegiatan praktek.
8.  Mengajarkan drama dengan melakukan kegiatan latihan pengucapan dialog
   dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengajarkan drama tidak melakukan kegiatan latihan pengucapan dialog dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama dengan melakukan kegiatan latihan pengucapan dialog.
9.  Mengajarkan drama memberikan gambaran berakting dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesiamengajarkan drama tidak memberikan gambaran berakting dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan gambaran berakting.
10. Mengajarkan drama memberi latihan tubuh dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengajarkan drama tidak memberi latihan tubuh dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan tubuh.
11. Mengajarkan drama memberi latihan suara dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengajarkan drama tidak memberi latihan suara dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan suara.
12. Mengajarkan drama memberi latihan observasi dan imajinasi dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengajarkan drama tidak memberi latihan observasi dan imajinasi dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan observasi dan imajinasi.
13. Mengajarkan drama memberi latihan konsentrasi dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesiamengajarkan drama tidak memberi latihan konsentrasi dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan konsentrasi.
14. Mengajarkan drama memberi latihan teknik dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengajarkan drama tidak memberi latihan teknik dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan teknik.
15. Mengajarkan drama memberi latihan sistem akting dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesiamengajarkan drama tidak memberi latihan sistem akting dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan sistem akting.
16. Mengajarkan drama memberi latihan untuk memperlentur keterampilan
   dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengajarkan drama tidak memberi latihan untuk memperlentur keterampilan  dan hanya 1 orang guru saja yang mengajarkan drama memberikan latihan untuk memperlentur keterampilan.
17. Mengakhiri kegiatan mengajarkan drama dengan melakukan pementasan 
     dari hasil pengolahan data yang kami peroleh bahwa semua guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang menjadi responden mengakhiri kegiatan mengajarkan drama dengan melakukan pementasan.
Dari hasil pengolahan data diatas maka kami memperoleh kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan pendapat J. W. Santrock dan B. Suryosubroto mengenai kompetensi guru dalam mengajar jika dibandingkan dari hasil penelitian kami maka penyebab kendala guru dalam mengajar drama di SMA N 1 Lubuk Pakam adalah kurangnya kompetensi guru dalam mengajarkan drama sehingga materi-materi mengenai drama yang disampaikan tidak begitu dimengerti oleh para siswa. Hal itu terlihat dari uraian data yang kami peroleh, misalnya :
      a.  Dalam mengajarkan drama melakukan pelacakan pendahuluan dari hasil pengolahan data   
           yang kami peroleh bahwa semua guru Bahasa dan SastraIndonesia yang menjadi responden 
           dalam mengajarkan drama tidak melakukan pelacakan pendahuluan.
b. Mengajarkan drama melakukan penentuan sikap praktis dari hasil pengolahan data yang kami peroleh mayoritas guru Bahasa dan SastraIndonesia tidak mengajarkan drama melakukan penentuan sikap praktis dan hanya 1 orang guru yang mengajarkan drama melakukan penentuan sikap praktis.
2. Dari hasil uraian diatas kami juga memperoleh cara mengatasi kendala tersebut, yaitu :
a.  Guru harus lebih aktif membaca literatur-literatur bahasa khususnya yang berkenaan dengan pengajaran sastra, mengikuti acara-acara pergelaran-pergelaran seni baik yang di tayangkan di televisi maupun melalui sangar-sanggar kesenian. Dengan aktifnya mengikuti beberapa kegiatan yang bernilai positif tersebut, maka sedikit demi sedikit pengetahuan guru tersebut tentang drama akan bertambah, dan seanjutnya diharapkan tidak akan ditemukan lagi kendala guru dalam pengajaran drama.
b.   Kepala sekolah harus lebih aktif dalam memberikan motivasi kepada guru untuk
      mengadakan pementasan drama, minimal sekali dalam tiap semesternya.
3.2    Laporan Dalam Bentuk Poster
 
3.3        Evaluasi
Dari awal kami mengerjakan tugas mii proyek ini semua sangat terancang dengan baik. Dari mulai menentukan topik dan judul sampai kepada penelitian yang kami lakukan di SMA N 1 Lubuk Pakam.
Meskipun pada saat melaksanakan penelitian teman kampi Stephen tidak dapat ikut serta dengan alasan yang tidak jelas. Saya dan Dhita tetap bersemangat untuk melakukan penelitian tersebut.
Alat atau bahan yang kami gunakan pun tidak terbilang banyak walaupun biaya yang kami keluarkan lebih dari perkiraan yang semula kami anggarkan Rp. 100.000 ternyata tidak cukup. Kami menyediakan alat atau bahan melebihi jumlah yang dibutuhkan karena ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap alat atau bahan yang kami gunakan.
Kami sangat berterima kasih kepada Kepala Sekolah (pihak sekolah) yang telah mengizinkan kami untuk melakukan penelitian di SMA N 1 Lubuk Pakam, Ibu Jamiatun yang telah bersedia mendampingi kami untuk melakukan survey kepada guru di ruang data maupun di kelas serta mendokumentasikannya. Guru-guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah bersedia menjadi subjek penelitian kami sehingga penelitian kami ini berjalan dengan lancar.
Pada saat pembuatan laporan dan evaluasi kami pun tidak mengalami kendala yang berararti, karena semua telah tersusun rapi sesuai dengan perencanaan begitupula dengan penarikan kesimpulan.
3.3        Testimoni
Testimoni ini kami bagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a.   Testimoni Kelompok, yaitu :
Menurut kelompok kami untuk tugas mini proyek yang diberikan oleh dosen pengampu Ibu Dina  pada mata kuliah Psikologi Pendidikan sangatlah menarik, karena ini pertama kalinya kami melakukan penelitian (survey) yang terjun langsung ke lapangan. Hal ini dapat menjadi bekal buat kami untuk tugas penelitian yang lebih berat di semester berikutnya.
b.   Testimoni Anggota Kelompok, yaitu :
1.   Testimoni Juannita Sari Br. Tarigan (10-019)
Menurut saya tugas mini proyek ini sangatlah bermanfaat untuk membantu saya lebih dalam memahami fenomena-fenomena yang terjadi di dunia pendidikan serta membantu saya untuk lebih memahami pula mata kuliah psikologi pendidikan ini.
Selain itu, dalam pengerjaan tugas mini proyek ini kami di berikan keadaan yang sangat kritis yaitu harus mampu bersosialisasi dengan para guru yang sangat profesional di bidangnya. Pada saat proses pengerjaan laporan kami di tuntut pula untuk dapat bekerja sama antara sesama anggota kelompok, sehingga kami menjadi sangat kompak.
2.   Testimoni Dhita Sundary Dalimunthe (10-009)
Tugas Mini proyek ini sangatlah mengasyikkan. Saya langsung bersentuhan dengan dunia nyata pendidikan yang ternyata memiliki segudang fenomena. Dengan adanya tugas mini proyek ini Saya di buat untuk lebih kompak dengan sesama anggota karena dalam pengerjaannya sangat di butuhkan rasa saling mebutuhkan diantara kami. Dan yang paling penting tugas ini telah memberi saya pelajaran yang sangat berharga.
3.   Testimoni Stephen Cuaca (10-077)
Wah, akhirnya selesai juga tugas mini proyek yang sangat mengalami banyak tantangan ini. Dari mulai awal perencanaan sampai tahap akhir mengambil kesimpulan. Tugas ini membuat saya menjadi bertambah wawasan dan pengalaman. Terima kasih banyak buat teman-teman kelompok saya dan Dosen Pengampu Ibu Dina.
Dokumentasi 
Foto Bersama dengan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia







Foto Bersama dengan Siswa/i



Kuisioner atau Lembar Angket


Surat Izin dari Fakultas


Surat Balasan dari Sekolah


Daftar Pustaka
J. W. Santrock. 2010. Psikologi Pendidikan (Terjemahan Tri Wibowo B. S). Kencana Media Group. Jakarta.
Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya.Bandung.
Nana Sudjana. 1991. Perencanaan Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta



B. Suryosubroto. 1996. Proses Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta












[i] Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. 1996. h 4-5.





[i] Santrock, J. W. Psikologi Pendidikan (Terjemahan Tri Wibowo B. S). Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2010. h. 7.
[ii]  Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya.Bandung. 1997. h. 182.
[iii]  Sudjana, Nana. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta. 1991. h. 29.

1 komentar: