Selasa, 06 Maret 2012

SENI DAN ILMU MENGAJAR


Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun, baik individual, kelompok, maupun lembaga. Seni mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung. Yang terpenting adalah pembelajaran merupakan aktivitas membantu dan sebuah seni memiliki sifat Rendah hati. Yang di maksud dengan Adanya Hubungan ialah bagaimana pembelajaran selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang dan pikiran seseorang atau kelompok yang lainnya. Adanya Dialog antara guru dan siswanya, dialog yang dimaksud jauh melampaui sekedar berbicara, melainkan apa yang di ajarkan.

Ternyata ..
Siswa tidak mungkin dapat sepenuhnya bertahan dengan ensiklopedi, piringan hitam, dan siaran TV; melainkan harus hadir dan bersentuhan melalui hubungan dengan gurunya.

Hubungan seperti ini dikatakan hubungan antara dua arah. Ini adalah alokasi yang aktif oleh siswa sejalan dengan arah yang ditunjukkan oleh gurunya. Guru harus menghargai perbedaan individu dan percaya semua siswa dapat belajar, meskipun pada tingkat dan dengan cara yang berbeda.

Pendukung utama pendekatan pembelajaran berbasis teknologi adalah B.F Skinner. Skinner berargumen bahwa guru-guru dapat dilatih untuk menerapkan teknologi pendidikan  atau mentransformasikan material pembelajaran dengan pendekatan teknologis dalam logika masukan-proses-luaran atau stimulus-respon yang mekanistik.

Banyak orang mengatakan bahwa mengajar adalah ilmu dan juga banyak orang mengatakan bahwa mengajar adalah seni. Namun sangat mungkin cara terbaik untuk berfikir tentang mengajar adalah tidak menyebutnya sebagai seni atau ilmu, melainkan Profesi. Jadi, mengajar itu bukan seni dan bukan pula ilmu, melainkan aktivitas profesional guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar