Psikolog
dan pendidik motivasi sangat tertarik pada fikiran seorang anak yang sangat
mempengaruhi perilaku mereka. Bagaimana anak pilihan mereka di
sekolah,keterlibatan mereka dalam mengerjakan tugas-tugas akademik,kemudian
bagaimana kemempuan mereka dan bagaimana kegigihan mereka saat mereka
menghadapi suatu kemunduran. Dan ternyata fikiran dan perasaan seorang siswa
mengenai sekolah dan tugas sekolah mereka merupakan fokus utama dalam riset
mengenai teori belajar. Yang dibahas ialah mengenai ketangguhan diri (Self
Efficacy). Siswa yang memiliki ketangguhan diri tinggi akan terus meningkatkan
usahanya walaupun usaha itu awalnya sulit untuk siswa. Siswa dengan gigih
menghadapi suatu tantangan dan cenderung untuk menentukan tujuan yang menantang
tersebut. Fokus pada ketangguhan diri dan keyakinan juga nilai pada siswa
lainnya juga berbeda dari pandangan sebelumnya yang sangat mengusulkan insting
dan kehendak sebagai adanya motivasi.
Asumsi
Dasar
Pendekatan
utama untuk dapat menganalisa motivasi ialah dengan memiliki tiga asumsi :
1. Motivasi
individual merupakan hasil dari beberapa interaksi antara faktor lingkungan
dengan karakteristik tertentu dari anak.
2. Pemelajar
adalah proses informasi yang aktif. Pada tingkat tertinggi penilaian diri atas
kapasitas anak dan interpretasi informasi dari lingkungan juga terlibat di
dalam motivasi yang berkaitan dengan prestasi.
3. Terkait
dengan asumsi pertama bahwa motif,kebutuhan maupun tujuan siswa merupakan
pengetahuan yang eksplisit. Ini bahwa siswa sangat meyakini dan dapat
mengkomunikasikannya dengan yang lain.
Komponen
Proses Motivasi
Tiga
pendekatan untuk sebuah studi motivasi dalam latar yang sangat berkaitan dengan
prestasi ialah :
1. Model
ekspetasi nilai.
2. Model
orientasi tujuan.
3. Teori
atribusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar